Tariharun07.blogspot.co.id -Sinopsis Uttaran Senin 5 September 2016
Tuan Khana berbisik kpd Aakash.
Tuan Khana: Kau harus
memikirkannya terlebih dahulu. Bisnis adlh hal yg berbeda, tdk bisa
dicampur adukkan dgn urusan pribadi terutama urusan yg ada sangkut
pautnya dgn wanita prostitusi.
Aakash berbalik melihat kearah Tuan Khana, Meethi menahan bahu Aakash meminta Aakash mengendalikan emosi.
Meethi bicara dlm hati "Kuharap Aakash tdk mengambil keputusan yg salah dlm keadaan marah".
Tuan Khana mengambil mic&mengumumkan
bahwa kedua perusahaan ini akan bekerjasama dlm waktu yg cukup lama, Aakash mengiyakannya.
Aakash dan Meethi plg ke rumah.
Meethi: Aku bangga dgnmu, kau bisa mengendalikan situasi dgn baik, kau tdk membiarkan kemarahan menguasaimu.
Aakash: Aku memikirkan semua org. Aku tdk akan membiarkan sesuatu
terjadi karena nasib byk keluarga ada diatas pundakku, tapi kemarahan
didalam diriku tdk akan bisa dihentikan.
Meethi: Tenanglah, semuanya akan baik2 saja.
Nandini duduk didepan cermin lengkap dgn kostum pengantin.
Nandini: Aku sudah berdandan seperti pengantin wanita, aku akan menunggu kedatanganmu.
Nandini berhalusinasi membayangkan Aakash memakaikan sindoor
dikeningnya. Setelah sadar, ia pun memakainya sendiri, tapi Meethi tiba2
dtg dan menahan tangan Nandini.
Nandini: Lepaskan!
Meethi: Letakkan sindoor itu, baru aku lepaskan. Kau tdk berhak memakainya.
Nandini: Aku akan merebut sindoormu darimu!
Meethi mendorong Nandini.
Meethi: Aku ingin mengusirmu dari rumah ini tapi tidak kulakukan demi
Rani! Aku mempercayaimu dan memberikan tempat tinggal utkmu tapi kau
ingin merebut Aakash dariku?
Nandini mengambil fotonya bersama Aakash dan Rani.
Sinopsis Uttaran Senin 5 September 2016
Nandini: Ini adlh keluarga bahagia. Kau tdk punya tempat disini.
Meethi: Kau salah paham. Aakash hanya mencintaiku! Hanya ada diriku didlm hatinya!
Nandini: Knp Aakash memakai jas biru pemberianku? Lihat baik2 seberapa
dekat Aakash berdiri didktku. Aku tdk pernah melupakan Aakash! Mungkin
kau dikirim kedalam hidupnya agar aku&Aakash bisa bersatu kembali!
Jgn lupa, semua yg kau miliki adlh milikku jika aku tdk melakukan
kesalahan dgn meninggalkan Aakash. Kau bisa dtg kedlm hidupnya krn aku
meninggalkannya! Kau
melakukan byk hal utkku karena kau sdh mengadopsi putriku. Jika aku prg
dari rumah ini, begitu juga dgn Rani. Aakash tdk akan bisa hidup tanpa
Rani, begitu pula dgn Nani nya Rani. Rani akan tinggal disini kalau
ibunya juga tinggal disini. Meethi, kau memiliki hati yg besar, serahkan
Aakash padaku atau aku yg akan merebutnya darimu. Apa kau tdk takut
jika Aakash semakin dekat dgn Rani, lama kelamaan dia akan melupakanmu.
Kau tdk punya tempat lagi di rumah ini.
Meethi: Ckckck, kau benar2
sdh salah paham. Pertama, Rani adlh putri kami. Kau sendiri yg bilang
begitu. Kau bisa melakukan apapun yg kau inginkan, jika suatu hari Rani
harus memilih, dia pasti akan memilihku. Aakash juga akan memilihku, tdk
ada kekuatan yg bisa memisahkan kami.
Nandini: Selama bertahun2,
knp Aakash tdk pernah menceritakan tentang diriku kpdmu? Itu krn dia
masih mencintaiku. Aku akan merebut Aakash darimu! Kau bisa melakukan
apapun sesukamu tapi Aakash akan selalu menjadi milikku!
Meethi: Kau benar2 penuh percaya diri. Mangalsutra&sindoor ini adlh bukti cinta kami. Aku terima tantanganmu Nandini, semoga berhasil.
Meethi keluar dr kamar Nandini.
Meethi berdiri didekat jendela kamarnya memikirkan kata2 Nandini&nasehat
Ekadish selama ini.
Aakash: Apa semunya baik2 saja?
Meethi: Semuanya baik2 saja, aku sdg berfikir bagaimana cara memperbaiki suasana hatimu.
Aakash memeluk Meethi & menggendongnya.
Aakash: Aku akan baik2 saja selama kau ada bersamaku.
Meethi: Aku akan tetap bersamamu selamanya.
Rani tiba2 memeluk mereka dari belakang.
Meethi: Rani, apa yg kau lakukan disini?
Rani: Aku bermimpi buruk krn itu aku dtg kemari. Aku lupa mengucapkan selamat malam.
Meethi: Kau boleh dtg kemari setiap kali kau bermimpi buruk.
Meethi memasang alarm setelah Rani kembali ke kamarnya.
Aakash: Ibu Meethi, aku juga sering ketakutan di malam hari.
Meethi: Tdk apa2. Aku ada disini bersamamu.
Nandini diam2 masuk ke kamar Meethi saat Aakash&Meethi sdh
terlelap, ia merubah alarm yg sdh diatur Meethi. Nandini berhasil
kembali ke kamarnya tanpa tertangkap basah oleh Meethi, ia lalu mengatur
alarm dikamarnya.
Nandini: Aku yg akan prg bersama Aakash ke sekolah Rani besok! Aku ibunya, bukan Meethi.
Meethi menemukan gelang kaki Nandini saat kembali ketempat tidur.
Meethi membangunkan Aakash untuk segera bersiap2 berangkat ke kantor
sekaligus mengantar Rani sekolah. Rani sedang menggosok gigi di kamar
mandi sementara Nandini masih tidur nyenyak. Meethi bersorak memanggil
Rani.
Meethi: Rani ayo cepat, kau harus sarapan dulu sebelum berangkat!
Rani turun kebawah setelah memakai seragamnya, ia memeluk Ekadish dan mengucapkan selamat pagi.
Ekadish: Menantu, cara bicaranya semakin mirip denganmu.
Meethi: Cepat habiskan sarapanmu Rani, ibu sudah memasukkan bekal kedalam tas mu.
Nandini turun dari kamarnya setelah Aakash dan Rani pergi.
Meethi: Mereka sudah pergi.
Meethi mengolok2 Nandini dan mengembalikan gelang kakinya yang tertinggal di kamar Meethi.
Aakash menceritakan tentang Tuan Khana kepada Tuan Takhur.
Tuan Takhur: Kau harus mencari cara untuk terus mengawasinya.
Aakash: Aku akan mengawasi Khana dengan mengirim seseorang untuk mendekatinya.
Tuan Takhur: Apa kau mengenal seseorang yang bisa melakukannya?
Malvika masuk ke kamar Nandini dan berusaha menghasutnya lagi.
Nandini: Aku sedang tidak ingin mendengar nasehat apapun. Pergilah dari sini.
Gomti: Malvika. Ternyata kau ada disini.
Gomti menyuruh Malvika meletakkan pakaian di kamar Aakash. Malvika
tidak sengaja meninggalkan kemeja Aakash. Nandini melihatnya dan kembali
berhalusinasi bermesraan dengan Aakash. Ekadish yang sedang berjalan
melewati kamar Nandini tidak sengaja melihatnya. Ekadish menampar
Nandini setelah menyadari bahwa Nandini sedang memeluk kemeja Aakash
sambil senyum2 sendiri, ia pun memaksa Nandini turun kebawah.
Vishnu sudah diterima bekerja di kantor Tuan Khana.
Tuan Khana: Aku butuh pria sepertimu yang mau melakukan apa saja demi uang.
Vishnu: Apa kau ingin aku menghabisi nyawa seseorang?
Tuan Khana: Aku tidak sebodoh itu. Aku ingin kau menghancurkan seseorang dengan cara merebut segala yang dia miliki.
Tuan Khana membawa Vishnu untuk bertemu dengan orang yang ia maksud,
dia adalah Aakash. Tuan Khana memperkenalkan Vishnu kepada Aakash.
Aakash dan Vishnu pura2 tidak saling kenal. Mereka berjabat tangan
sambil memperkenalkan diri.
Ekadish mendorong Nandini hingga terduduk dilantai.
Meethi: Ada apa bu?
Ekadish: Menantu, jangan membelanya lagi!
Ekadish menceritakan bagaimana Nandini memeluk kemeja Aakash.
Ekadish: Aku tidak akan minum dari gelas manapun sampai Nandini pergi!
Aku akan kembali ke Aatishgarh kalau dia masih tinggal disini!!
Meethi: Tidak bu. Ibu tidak perlu kembali ke Aatishgarh. Keputusan ibu akan menjadi keputusan kita bersama.
Ekadish: Hah? Ini pertama kalinya kau mengatakan sesuatu yang cerdas.
Meethi: Tapi aku ingin memberi Nandini kesempatan bertemu dengan Rani untuk terakhir kalinya.
Ekadish: Baiklah. Aku beri dia waktu sampai jam 10 besok pagi. Kalau tidak aku sendiri yang akan mengusirnya dari sini!!
Meethi berjalan mendekati Nandini setelah Ekadish dan Gomti pergi.
Meethi: Maafkan aku Nandini, aku tidak melakukan apapun. Kau yang
melakukannya sendiri. Berhentilah bermimpi untuk mendapatkan Aakash, dia
hanyalah milikku.
Nandini: Tunggu Meethi! Permainannya belum
berakhir. Ibu sendiri yang akan memintaku untuk tidak pergi,
kehancuranmu akan segera dimulai.
Nandini duduk sendirian di ayunan taman depan rumah.
Nandini: Takdirku sama saja.
Malvika menghampiri Nandini.
Malvika: Aku merasa sedih melihatmu dimarahi kak Ekadish habis2an.
Meethi juga sudah tidak berpihak padamu. Kurasa ini salahmu karena tidak
meminta hak mu. Kau harus melakukan segalanya untuk mendapatkan hakmu,
berjuang dan manfaatkan apapun jika perlu.
Nandini: Maafkan aku. Tadi aku sedang marah, kau telah menunjukkanku jalan yang benar.
Malvika: Aku hanya melakukan apa yang kuanggap benar. Aakash adalah milikmu.
Malvika beranjak meninggalkan Nandini setelah Ekadish memanggilnya, ia
bicara dalam hati "Nandini harus melakukan sesuatu, kalau tidak kak
Ekadish akan mengusirnya".
Nandini tersenyum dan bicara dalam hati "Lihat saja siapa yang akan pergi besok".
LIKE FANPAGE INI UNTUK UPDATE POSTING TERBARU