NOTE*Sinopsis kadang Lebih atau kurang dan kadang tidak pas dengan Penayangan di ANTV Karena terpotong Jeda/ Durasi
** Jika Sinopsis Kurang
atau lebih dari penayangan di ANTV silahkan melihat Sinopsis episode
sebelum atau selanjutnya :) Terima Kasih
Tariharun07.blogspot.co.id -Sinopsis THAPKI Episode
Mohabbatein ANTV 8 November 2016 Episode 101 part 1
Hak Asuh Adi, Ibunya Raman Menemui Sharika
390
Shagun berbicara dengan pengacaranya.
Pengacara : dalam kasus ini, mereka mempunyai bahan yang kuat.
Shagun : aku sudah merawat Adi sedari kecil, aku Ibunya.
Pengacara : Raman bisa menanggung semua biayanya, karena beberapa bulan ini kau saja menumpang dirumahnya dan dia mengklaim kalau dia bisa melakukan perawatan yang lebih baik dari pasamu dengan keadaanmu yang seperti sekarang ini, kau tidak memiliki stabilitas keuangan.
Shagun : aku akan memberimu uang, tapi kau harus mendapatkan hak asuh tunggal dari anakku.
Raman dan Ishita pulang.
Ibunya Raman : bagaimana hasilnya?
Ishita menenangkan Ibunya Raman.
Simmi : kita semua di sini, kita masih memiliki Ruhi dan Ananya.
Ibunya Raman : mereka akan menikah dan pergi meninggalkan rumah ini.
Ayahnya Raman : aku tahu Sharika tidak akan setuju, karena kita memiliki motif untuk menerimanya.
Raman : hatinya sudah terlanjur sakit, dulu aku bilang padanha kenapa harus ada pernikahan jika tidak ada cinta di dalamnya dan sekarang tidak ada gunanya untuk mengatakan apa apa lagi.
Ibunya Raman : ini semua memang salahku.
Mencari Sharika, hak asuh Adi
Mencari Sharika, hak asuh Adi
Ishita menenangkan Ibu mertuanya.
Ishita : ibu, tenanglah, semua akan baik baik saja.
Raman : Ishita, kau temani ibu berbicara.
Ishita : aku bersamamu saja, kau tahu dia tidak akan mendengarkan aku.
Ibunya Raman: Ishita kau harus berbicara dengan Sharika dan mencoba nya sekali lagi.
Ishita : aku akan bertanya kepada Romi dulu.
Ishita : Romi apa kau cinta dengan Sharika ?
Romi
: aku mencintainya dulu, kami saling menyukai dan kemudian terjadi hal
ini, aku tidak siap untuk menikah, dan semua hal buruk ini terjadi,
Romi : Tapi semua ini sudah tidak sama dengan sekarang.
Ishita : itu berarti kau tidak tertarik padanya sekarang.
Romi
: aku tahu cinta tidak terlalu diperlukan dalam pernikahan, seperti
yang terjadi pada kalian yang sudah menikah, kau dan Raman, dan bayi itu
akan membuat kami lebih dekat.
Ishita : kau memberikan contoh yang salah, kami tidak memiliki hubunga
n
apapun sebelumnya dan kami tidak menipu atau menyakiti satu sama lain,
aku tidak melihat pemahaman antara kau dan Sharika, ini tidak akan
berjalan dengan baik.
Romi : aku bingung, tapi aku ingin anakku, aku ingin memberikan nama dan merawatnya, aku ingin menikah.
Ishita datang menemui Raman.
Ishita : Romi tidak siap.
Raman : berpikir tentang cara menyelesaikan masalah Romi.
Raman
: aku tahu dia sudah melakukan kesalahan, dia masih muda, dia bingung,
Sharika akan mengembalikan nama baik keluarga, Sharika akan memiliki
keluarga, rumah, apa lagi yang dia butuhkan, aku ingin semua berakhir
baik.
Ishita : dia takut Romi bisa melakukan hal-hal yang sama lagi.
Raman : orang bisa berubah, dia tidak memikirkan tentang keluarga kita.
Ishita
: aku tidak bisa berbicara dengannya, kita tidak sejalan untuk
menyelesaikan masalah, Romi membutuhkan Sharika jadi kami tidak bisa
pergi menemui dia karena kami membutuhkannya.
Raman : itu solusinya.
Ishita : tidak, cari cara lain..
Raman
: kau melakukan banyak kesalahan hari ini, lihatlah tadi itu adalah
tanggung jawabmu untuk memeriksa tentang Nikhil, dan teryata kau salah,
dan kemudian kau tiba tiba pergi mendatangi Mihir, kau mengetahui bemar
masa lalunya, dan kau tidak bertanya kepada siapa pun dengan keputusanmu
dan hari ini kau mengatakan menikah harus dengan cinta, kenapa begitu ,
apakah kau memiliki cinta dalam pernikahan kita, kau menghancurkan
hidup Rinki , aku tidak akan mengatakan apa-apa lagi, sekarang kau harus
mendukungku.
Ishita menangis.
Mihir dan Rinki datang ke rumah keluarga balla dan melihat mereka.
Semua orang menyambut Mihir dan Rinki.
Mihir menyapa mereka.
Ishita menyeka air matanya dan pergi.
Mihir : Raman, kenapa dengan ishita, pasti kaunyang membuatnya menangis.
Raman : tidak.
Raman berbicara tentang pertemuan dengan Pathak.
Mihir : aku merasa aneh karena situasinya menjadi formal.
Ishita : surat dari pathak?apa itu raman?
Raman : ini tentang Adi.
Ishita : apa aku bisa ikut.
Raman : tidak, perhilah.
Ishita menangis.
Adi berbicara dengan Ruhi di sekolah.
Adi : aku tinggal di hotel dan bibi Ishita menceritakan kisahmu sekarang.
Shagun datang menjemput Adi dan membawa Adi pergi, dan mengakhiri pembicaraan Adi dan Ruhi.
Ibunya Raman : ini baik kalian berdua datang untuk makan malam disini.
Mihir : kau selalu memanjakan aku, aku akan datang setiap hari.
Mihir bertanya tentang Raman.
Ibunya Raman : dia selalu pulang terlambat, ini pekerjaan barunya dan membutuhkan banyak waktu.
Mihir dan Rinki mencoba untuk membuat suasana hati Ishita senang.
Mihir : kak Ishita buatkan aku paratha Aloo.
Ishita : aku tidak bisa.
Mihir menegaskan .
Mihir ; ayolah kak Ishita buatkan adik ipar barumu ini paratha aloo dengan sentuhan madrasi.
Ishita : baik lah, aku akan membuatnya.
Ibunya Raman : dalam hatinya, semua masalah datang dalam rumahku.
Ibunya Raman menangis.
Ibunya Raman : dalam hatinya, Raman dan Ishita harusnya tidak menjadi kawatir karena masalah Sharika.
Raman sedang berbicara dengan Pathak.
Ishita datang ke ruang tamu.
Ishita : Raman kau mau makan halwa.
Raman : jangan membuatku lebih kesal lagi, aku sedang berpikir tentang Romi dan Ibu,
aku sendiri dan harus berpikir tentang keluargaku.
Ishita : kita harus berpikir tentang Sharika, ada orang mempunyai masalah denganku dan menyebuykan semua daftar kesalahanku.
Mereka berdua saling kesal.
Mereka beristirahat dan tidur.
Ishita memandangi Raman dan Raman berbalik badan.
Pagi nya, Ibunya Raman pergi untuk meyakinkan Sharika menikah dengan Romi.
Sharika : aku tidak ingin berpikir tentang semua inj lebih jauh.
Ibunya Raman memohon dan Sharika menghentikannya.
Ibunya
Raman : aku sudah tidak bisa menunjukkan wajahku kepada siapa pun,
semua mimpiku hancur, aku hanya tahu Romi ingin merawat anaknya, kau
akan menjadi Ibunya, kau boleh berpikirk aku yang salah, aku tahu kau
kesal dan ini dibenarkan, tapi kami tidak memikirkan ini sebelumnya,
lupakan semuanya dan ampuni kami, berpikirlah tentang masadepanmu dan
anakmu, aku memiliki banyak pengalaman, aku sudah banyak melihat Ibu
bisa melakukan apa saja untuk anaknya.
Sharika menangis.
Ibunya Raman : Sharika, Terima kami akan memberikan nama anakmu dan kehidupan yang lebih terhormat.
Ibunya Raman : beri kami satu kesempatan lagi.
Sharika : tapi, aku ingin bertemu Romi terlebih dulu.
Ibunya Raman : ya, kenapa tidak, aku akan menyuruh Romi datang menemuimu, kau tenang saja.
Sharika : aku baru akan memutuskannya setelah bertemu dengan Romi.
Sharika memeluk Ibunya Raman.
BACA SELANJUTNYA
LIKE FANPAGE INI UNTUK UPDATE POSTING TERBARU