Tariharun07.blogspot.co.id -
SINOPSIS MOHABBATEIN episode 274 “ISHITA VS RAMAN”
Raman sedang memikirkan perbuatannya yang tidak sopan pada Ishita
“Apakah Ishita benar benar telah meninggalkan aku ?” Raman kemudian
keluar dari apartemennya menuju ke pelataran parkir sambil berteriak
memanggil Ishita “Ishitaaa !!! Ishitaaa ! Ishitaaa !” ketika Raman sudah
sampai di pelataran parkir, Raman melihat Ishita datang ke pelataran
parkir bersama Mani dengan mobilnya, Raman kembali terkejut karena lagi
lagi dirinya melihat Mani, Raman berusaha mengontrol airmatanya yang
hendak keluar dan mulai bertepuk tangan sambil menghampiri Ishita dan
Mani, Mani saat itu sedang memegang tangan Ishita dan memintanya untuk
tidak cemas, mereka kaget ketika Raman muncul didepan mereka “Ayooo
lanjutkan, kenapa kalian berhenti ? Aku tadi sedang mencari cari istriku
seperti orang yang sinting tapi aku lupa kalau istriku mempunyai teman
lama, hubungan persahabatan yang cukup lama itu sangat penting daripada
hubungan suami dan istri, bagus juga bukan ?” sindir Raman sambil
memandang ke arah mereka berdua,
Tak
lama kemudian sebuah mobil ambulans datang, Raman kaget ketika melihat
Romi keluar dari mobil ambulans dan duduk di kursi roda, Raman segera
menghampirinya dan bertanya pada Romi “Apa yang terjadi padamu ? Kamu
mabuk lagi dan menciptakan masalah lagi ? Apakah kamu tidak punya rasa
malu ?” Ishita menyela “Raman, tenanglah, Romi baru saja mengalami
kecelakaan”, “Aku sedang bicara dengannya, bukan denganmu !” sahut Raman
kemudian kembali memarahi Romi “Aku akan membawa Romi masuk ke dalam”
Raman mencegah Ishita “Tidak ! Dia tidak pantas untuk itu” Raman
kemudian meminta perawat dari rumah sakit untuk mengantar Romi ke
apartemen nomer 1, kemudian Romi dibawa oleh perawat tersebut masuk ke
dalam apartemen, setelah Romi pergi, Raman langsung bertanya ke Mani
“Mani,
bisakah kamu jelaskan padaku bagaimana bisa hubungan persahabatan
kalian berdua bisa begitu kuat sehingga Ishita tidak bisa melihat apapun
selain kamu, istriku tidak meminta bantuan pada suaminya sendiri tapi
sahabatnya malah berada di sini malam ini” sindir Raman sengit “Lebih
baik aku pergi” sahut Mani yang mulai bisa membaca ada nada tidak suka
pada ucapan Raman namun Ishita memegang tangan Mani “Tidak, Mani ,,,
jangan pergi” Raman melihat tangan mereka yang saling berpegangan, Raman
semakin cemburu “Kenapa kamu akan pergi, Mani ? Kamu telah membantuku
cukup banyak, kamu menemukan Romi, kamu membawanya ke rumah sakit, itu
sungguh sangat berarti banyak, kamu pasti sangat lelah, ayooo ikut
denganku”, “Tidak, Ishu ,,, ini bukan saat yang tepat” Mani mencoba
menolak permintaan Ishita “Jangan merasa tidak enak, ketika suamiku
sedang mabuk, kamu datang untuk membantu Romi, ayoo ikutlah denganku,
aku akan membuatkan kopi buatmu” Raman menyela pembicaraan mereka
“Iyaaa,
kalian berdua pergilah dan minumlah kopi, tapi kenapa kamu tidak
memegang tangannya sebelumnya ? aku tidak akan tinggal diam” ujar Raman
sambil mengangkat ke atas tangan Ishita dan Mani yang masih berpegangan
erat “Mani, tetaplah menjadi seorang teman dan jangan masuk ke rumahku,
ingat kamu itu hanya temannya tapi aku adalah suaminya, aku akan
membunuhmu, kamu tahu itu !” ancam Raman sengit “Apakah kamu akan
memutuskan dengan siapa aku akan berhubungan ? Kamu telah kehilangan
hakmu, Raman ,,, ketika kamu bersikap seperti seekor binatang” Raman
menyela “Siapa yang telah membuat aku menjadi binatang ?”, “Tunggu
sebentar, kamu ini salah paham, Raman” Mani menyela pembicaraan mereka
“Aku sudah selesai !”, “Raman, perlakukan Ishita dengan sopan” Mani
mulai tidak suka dengan tingkah Raman
“Apakah
kamu akan mengajari aku sekarang ?”, “Tentu saja !” balas Mani “Kamu
seharusnya tidak bersama istri orang lain dimalam hari” sindir Raman
sengit “Mani tidak pantas menerima ini”, “Iyaaa, seseorang yang aku
cintai selalu saja menipuku, ini yang terakhir kali, tidak usah ditutup
tutupi sekarang, aku bisa mengerti, hal ini pasti akan makan waktu”
Mani semakin heran dengan ucapan Raman “Raman, kamu salah sangka, aku
dan Ishita hanya ,,,”, “Sudah, Mani ,,, tidak usah berikan penjelasan
apapun padanya, dia tidak mempunyai hak lagi untuk mendapatkan
penjelasan dari kita, maaf Raman ,,, kamu telah kehilangan hakmu hari
ini” Raman hanya terdiam “Mani, terima kasih, karena kamu telah membantu
aku sebagai seorang teman, sekarang pulanglah karena aku akan mengurusi
Raman”, “Baiklah, Ishu” kemudian Mani bergegas pergi dari sana, Ishita
juga masuk ke apartemennya, sedangkan Raman merasa kesal sambil berkata
“Mani kamu memang beruntung !” ujar Raman kesal
Mani
sedang dalam perjalanan pulang kerumahnya sambil berfikir tentang Raman
dan Ishita “Kenapa begitu banyak masalah yang terjadi antara Raman dan
Ishita ? Ishita pasti akan terluka, mereka berdua sebenarnya saling
mencintai satu sama lain tapi kenapa mereka saling menjauhkan diri satu
sama lain ? Raman mempunyai banyak masalah tapi Ishita menyukainya,
kenapa Ishita tidak mengatakan saja padanya kalau sebenarnya dia
mencintai Raman ?” Mani merasa bingung memikirkan Raman dan Ishita, Mani
juga memikirkan ucapan Raman dan berkata “Mungkin Raman masih mencintai
Shagun didalam hatinya, aku dengar kalau mereka saling mencintai satu
sama lain dan sekarang Shagun bersama Ashok, jika Ashok bisa
menghancurkan hubungan Raman dan Shagun maka Shagun pun juga bisa
menciptakan masalah antara Ishu dan Raman” Mani lalu memikirkan tentang
ucapan Ashok ketika Ashok datang ke pesta dirumahnya “Aku harus membuat Shagun menjauh dari kehidupanku” ujar Ashok sambil mabuk “Aku harus bertemu dengan Ashok !” ujar Mani geram
SINOPSIS MOHABBATEIN
LIKE FANPAGE INI UNTUK UPDATE POSTING TERBARU